Secara umum, panel ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin secara manual. Posisi panel biasanya tertempel pada mesin dengan landasan karet mounting
agar getaran-getaran mesin tidak mempengaruhi komponen-komponen pada panel tersebut.
Berbagai komponen yang berhubungan dengan sistem kerja panel DC yang terpasang pada tubuh mesin meliputi :
1. Motor starter
Motor starter akan menggerakkan roda gigi gila dan akan menghidupkan mesin.Apabila mesin sudah hidup, maka motor starer inipun akan berhenti bergerak.
2. Solenoid
Ada berbagai macam bentuk solenoid. Masing-masing mempunyai sistem dan cara kerja yang berbeda-beda tergantung daripada sistem fuel dari mesin tersebut. Secara umum sistem fuel ada dua macam, yaitu tarik hidup dan tarik mati. Tarik hidup berarti bahwa solenoid bekerja untuk membuka sistem fuel atau membuka arus bahan bakar, sedang tarik mati berarti solenoid bekerja untuk menutup sistem fuel atau menutup arus bahan bakar. Dua perbedaan inilah yang juga akan membedakan sistem wiring dari panel DC tersebut.
3. Dinamo Starter.
Dinamo starter berfungsi untuk mengisi atau mencharge accu supaya accu selalu dalam kondisi yang maksimal sehingga semua kompoen-komponen yang menggunakan arus DC dapat berjalan dengan norml. Dinamo starter berputar dengan perantaraan v-belt yang di hubungkan poros utama pada mesin. Semula arus yang keluar pada dinamo ini adalah arus bolak balik atau AC kemudian di searahkan melalui Dioda.
4. Oil pressure sender.
Oil pressure sender berguna untuk mendeteksi tekanan oli yang beredar pada saat mesin di jalankan. Peralatan ini akan mengirim sinyal kepada oil pressure gauge atau metering oil pressure, sehingga kita bisa membaca tekanan oli tersebut. Tekanan oli tergantung dari putaran mesin. Pada putaran nominal, tekanan oli adalah 4-5 bar{kg/cm2}.
5. Oil pressure switch
Komponen ini akan bekerja bila tekanan oli tidak naik pada saat mesin di jalankan. Atau tekanan oli melemah pada saat mesin sedang hidup. Melalui switch inilah kemudian panel akan mematikan mesin dengan menutup sistem fuel pada mesin tersebut.
6. Water temperature sender
Berfungsi untuk mendeteksi suhu air pendingin pada mesin. Alat ini kemudian di hubungkan dengan metering water temperatur pada panel. Suhu air pendingin harus selalu di amat amati. Suhu yang baik harus diantara 75 dan 85 derajat.
7. Water Temperatur Switch
Switch ini berfungsi untuk mematikan mesin apabila suhu air pendingin terlalui tinggi dari batas normal.
agar getaran-getaran mesin tidak mempengaruhi komponen-komponen pada panel tersebut.
Berbagai komponen yang berhubungan dengan sistem kerja panel DC yang terpasang pada tubuh mesin meliputi :
1. Motor starter
Motor starter akan menggerakkan roda gigi gila dan akan menghidupkan mesin.Apabila mesin sudah hidup, maka motor starer inipun akan berhenti bergerak.
2. Solenoid
Ada berbagai macam bentuk solenoid. Masing-masing mempunyai sistem dan cara kerja yang berbeda-beda tergantung daripada sistem fuel dari mesin tersebut. Secara umum sistem fuel ada dua macam, yaitu tarik hidup dan tarik mati. Tarik hidup berarti bahwa solenoid bekerja untuk membuka sistem fuel atau membuka arus bahan bakar, sedang tarik mati berarti solenoid bekerja untuk menutup sistem fuel atau menutup arus bahan bakar. Dua perbedaan inilah yang juga akan membedakan sistem wiring dari panel DC tersebut.
3. Dinamo Starter.
Dinamo starter berfungsi untuk mengisi atau mencharge accu supaya accu selalu dalam kondisi yang maksimal sehingga semua kompoen-komponen yang menggunakan arus DC dapat berjalan dengan norml. Dinamo starter berputar dengan perantaraan v-belt yang di hubungkan poros utama pada mesin. Semula arus yang keluar pada dinamo ini adalah arus bolak balik atau AC kemudian di searahkan melalui Dioda.
4. Oil pressure sender.
Oil pressure sender berguna untuk mendeteksi tekanan oli yang beredar pada saat mesin di jalankan. Peralatan ini akan mengirim sinyal kepada oil pressure gauge atau metering oil pressure, sehingga kita bisa membaca tekanan oli tersebut. Tekanan oli tergantung dari putaran mesin. Pada putaran nominal, tekanan oli adalah 4-5 bar{kg/cm2}.
5. Oil pressure switch
Komponen ini akan bekerja bila tekanan oli tidak naik pada saat mesin di jalankan. Atau tekanan oli melemah pada saat mesin sedang hidup. Melalui switch inilah kemudian panel akan mematikan mesin dengan menutup sistem fuel pada mesin tersebut.
6. Water temperature sender
Berfungsi untuk mendeteksi suhu air pendingin pada mesin. Alat ini kemudian di hubungkan dengan metering water temperatur pada panel. Suhu air pendingin harus selalu di amat amati. Suhu yang baik harus diantara 75 dan 85 derajat.
7. Water Temperatur Switch
Switch ini berfungsi untuk mematikan mesin apabila suhu air pendingin terlalui tinggi dari batas normal.