Monday, June 28, 2010

Panel Automatic Mains Failure

Panel ini berfungsi untuk menghidupkan mesin genset pada saat terjadi kegagalan PLN dalam mensuplai powernya kedalam suatu jaringan instalasi, dan mematikan mesin bila power PLN telah datang kembali. Yang akan kita bahas di sini adalah panel AMF yang menggunakan module kontrol genset. Pada module inilah sistem auto start akan bekerja. Di samping itu fiture-fiture pelengkap juga terdapat pada module sehingga kita dapat memantau kondisi mesin pada waktu hidup.

Secara otomatis module ini juga akan mematikan mesin jika diketahui;
1. Sirkulasi minyak pelumas tidak normal,
2. Suhu air radiator terlalu tinggi melampaui batas normal,
3. Terjadi overspeed pada mesin,
4. Generator tidak mengeluarkan tegangan listrik.

Agar panel AMF ini dapat bekerja secara maksimal, maka kondisi genset harus benar benar prima,meliputi voltage accu yang normal, tersedianya bahan bakar yang cukup, sirkulasi minyak pelumas yang lancar, dan sebagainya. Sebaiknya posisi panel tidak terlalu jauh dari mesin genset, meskipun demikian panel ini bisa bekerja optimal pada jarak 30 meter dari letak mesin.

Prinsip Kerja Panel

Ketika power PLN hilang satu phase atau ketiganya, yaitu R, S, T, maka hal ini akan terdeteksi oleh module kontrol. Kemudian modul akan memerintahkan sistem auto start bekerja, dengan ditandainya fuel sistem pada mesin akan membuka, dan relay starterpun akan mendapat power sehingga motor starter akan berputar menjalankan mesin. Pada beberapa module terdapat juga fiture pemanas atau heater sebelum mesin di hidupkan. Setelah mesin hidup, maka relay starter akan berhenti mendapatkan power, sehingga tidak akan terjadi motor starter bergerak terus atau lengket. Apabila start pertama gagal, maka akan terjadi start berikutnya sampai beberapa kali. Bila kemudian mesin gagal start, module akan berhenti menggerakkan motor starter dan memunculkan indikator penyebab gagal start pada display module.

Adapun penyebab mesin gagal start diantaranya adalah;
1. Voltage accu lemah atau di bawah batas normal,
2. Terdapat udara pada saluran bahan bakar,
3. Sirkulasi minyak pelumas tidak lancar.

Setelah mesin hidup, module ini akan mengatur waktu saatya power genset di suplay ke jaringan. Selama genset hidup, kondisi mesin genset akan terkontrol terus oleh module.
Bila kemudian power PLN datang kembali, maka module secara otomatis akan menutup fuel sistem pada mesin sehingga mesin akan berhenti. Pada beberapa module terdapat fiture cooling down, sehngga pada waktu power PLN masuk, power genset akan standby dan mesin akan berhenti beberapa detik kemudian.

Fiture-fiture penunjang juga biasanya sudah terdapat pada module sehingga kita tidak perlu menambahkan metering-metering lain ke panel, karena kesemuanya sudah dapat terbaca pada layar module, diantaranya;
1. Voltage PLN
2. Voltage Generator,
3. Ampere Lod PLN atau genset,
4. Frekuensi atau HZ mesin,
5. Hourmeter,
6. Tekanan minyak pelumas,
7. Temperature air radiator,
8. Voltage accu.

Dengan demikian, module ini bekerja terus menerus selama 24 jam. Untuk menghindari berkurangnya voltage accu, maka panel AAMF ini perlu di lengkapi dengan peralatan battery charger yang akan mencharge accu pada saat mesin genset tidak hidup. Battery charger ini biasanya dapat power dari PLN, dan akan berhenti mencharge dengan sendirinya pada saat mesin genset hidup, karena pada saat mesin hidup, accu akan di charge langsung dari dynamo ampere yang terpasang pada mesin tersebut.